Sabtu, 14 Juli 2012

Nyamuk

0 komentar

BISMILLAAHI ALHAMDULILLAAH AR-RAHMAN AR-RAHIIM

:::""" nyamuk """:::

A'uudzubillaahi minasy syaithan nirrajiim
Sesungguhnya Allaah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan: "Apakah maksud Allaah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allaah, dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberiNYA petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allaah kecuali orang-orang yang fasik, (Al Baqarah ayat 26).


Betapa sering kita membaca ayat tersebut karena ayat tersebut berada dalam surat kedua yang pertama kali dibaca oleh seorang muslim yang suka tadarus Al-Qur’an,, begitu banyak perumpamaan yang bisa kita ambil pelajaran dari penciptaan seekor nyamuk ini, dan yang lebih banyak disebutkan bahwa berhala-berhala yang para kaum kafir sembah tidak akan mampu membuat seekor nyamuk, karena mereka hanya sebuah patung yang diam, tak bisa bergerak,, jangankan oleh patung, seorang professor pun yang terjenius di bumi ini juga belum tentu bisa menciptakan seekor nyamuk yang memiliki struktur yang rumit, meskipun cuma memiliki sayap yang tidak seberapa tapi karena kehebatan Sang Pencipta nyamuk dengan sayap itu nyamuk bisa terbang kesana-kemari untuk mencari makan, bahkan ternyata sayap nyamuk tersebut lebih berharga di sisi Allaah daripada dunia, dalam hadits yang diriwayatkan oleh Tirmidzi, “Seandainya dunia ini di sisi Allaah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allaah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir.” Ini merupakan suatu teguran bagi para pecinta dunia, supaya tidak berbangga atas kekayaan yang dimilikinya, karena jika dibandingkan dengan sayap nyamuk jauh lebih berharga sayap nyamuk tersebut, jangankan dengan harta yang dimiliki oleh seseorang, dengan seluruh duniapun masih berharga sayap nyamuk, masihkah kita akan berbangga dengan kekayaan kita padahal sayap nyamuk yang dianggap hina oleh manusia lebih bernilai di sisi Allaah daripada seluruh isi dunia?,,

Jika ditanyakan kenapa Allaah lebih menganggap berharga sayap nyamuk daripada dunia, coba kita renungkan tentang hakikat penciptaan dari nyamuk ini sendiri, dalam ayat yang tadi disebutkan, banyak orang yang disesatkan dengan perumpamaan nyamuk dan yang disesatkan oleh perumpamaan nyamuk tersebut adalah orang-orang fasiq,, dan dalam ayat berikutnya Allaah menyebutkan tentang orang-orang fasiq: (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allaah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allaah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqarah ayat 27). Jika ada diantara kita yang melanggar perjanjian sesudah perjanjian itu teguh, dan perjanjian ini adalah tidak lain dan tidak bukan adalah dua kalimat syahadat, dan bukti pelanggaran perjanjian itu betapa jelas terlihat pada akhir zaman sekarang ini, dimana Islam hanya sekedar nama, dan Qur’an hanya sekedar bacaan, persis seperti yang digambarkan oleh Rasul ‘alaihi shalatu wasalam belasan abad silam, satu contoh begitu banyaknya mesjid didirikan tapi para penghuninya terlalaikan oleh keindahan dunia yang hanya sementara, padahal mensejahterakan mesjid adalah tugas setiap muslim baik itu dengan sholat berjama’ah, mengadakan pengajian, dan berbagai macam kegiatan kebaikan yang lainnya,, contoh lain adalah penampilan seorang muslimah yang katanya lebih baik jilbabin aja dulu hati daripada tubuh dan kepala di jilbabin tapi akhlak dan prilaku tidak jauh beda dengan perempuan yang berpenampilan sexy katanya, padahal yang namanya jilbab jelas bukan merupakan penutup hati tapi penutup aurat tubuh perempuan, yang dengan itu Allaah menyelamatkan kaum hawa dari mata-mata jahil yang menikmati keindahan tubuh perempuan, yang dengan itu Islam memuliakan para kaum hawa untuk menjaga aurat yang merupakan kehormatannya meskipun disangka kebanyakan perempuan bahwa Islam tidak menyukai keindahan, padahal Allaah sendiri Maha Indah dan menyukai keindahan namun tentunya bukan indah dengan cara memperlihatkan aurat yang menjadi dosa yang sudah menjadi biasa bagi para pelakunya, karena yang rugi hanyalah dirinya sendiri yang memperlihatkan auratnya kepada para lelaki karena mendapat dosa dengan menimbulkan syahwat lelaki,, wahai kaum hawa kalian berbeda dengan para selebritis yang memperlihatkan auratnya karena itu sudah menjadi tuntutan mereka selaku penghibur hawa nafsu dan mereka tentunya mendapatkan bayaran uang dari pekerjaannya itu, nah kalian sendiri mendapatkan apa dari meniru penampilan mereka dengan berpakaian sexy?,, mendapatkan lelaki yang tampan tapi kurang beriman?,, atau mendapatkan lelaki yang kaya tapi ternyata hatinya buta?,, tak sadarkah dengan perjanjian yang sudah kita buat dengan mengucapkan dua kalimat syahadat yang di akhirat nanti persaksian itu akan dimintai pertanggung jawaban,, dan bila bicara urusan hati itu tergantung kepada manusianya sendiri, dan cukuplah hanya Allaah yang mengetahui apa niat mereka dengan berpenampilan seperti muslimah sejati namun menyembunyikan niat yang tersembunyi dalam nurani yang menipu manusia tapi tak dapat menipu Sang Pencipta, Allaah berfirman: Ingatlah, sesungguhnya (orang munafik itu) memalingkan dada mereka untuk menyembunyikan diri daripadanya (Muhammad). Ingatlah, di waktu mereka menyelimuti dirinya dengan kain, Allaah mengetahui apa yang mereka sembunyikan dan apa yang mereka lahirkan, sesungguhnya Allaah Maha Mengetahui segala isi hati. (HUD ayat 6),,

Selain daripada itu masih banyak pelanggaran-pelanggaran perjanjian yang dilakukan oleh manusia sekarang seperti ikhtilat atau pergaulan antara laki-laki dan perempuan, pemimpin yang sudah berkhianat, koruptor dan masih banyak lagi yang lainnya,, selain daripada itu termasuk orang-orang fasiq orang-orang yang membuat kerusakan di bumi ini, dengan alasan modernisasi seperti pembangunan hotel-hotel yang mengorbankan sawah-sawah, penggundulan hutan-hutan dengan alasan import penghasilan,, penebangan pohon-pohon hanya demi sebuah jalan, bahkan yang lebih parah lagi adalah orang-orang yang bicara mengadakan perdamaian dunia tapi dengan melakukan gencatan senjata,, jika sudah seperti ini maka jangan salahkan alam bila sudah tidak bersahabat, karena manusia sendiri sudah enggan bersahabat dengan alam,, dan semua hal-hal buruk tadi terjadi dikarenakan kita belum memahami makna kalimat dua syahadat yang merupakan perjanjian dan menjadi syarat sah nya seorang manusia menjadi seorang muslim, tentunya hal ini berbeda di zaman Rosul dan para sahabat dimana orang-orang mengucapkan syahadat setelah mereka mengetahui apa maksudnya, apa konsekuensi dari perjanjian antara mereka dengan Islam, dan perjanjian itu tidak lain dan tidak bukan adalah menjalankan segala perintahNYA dan menjauhi segala laranganNYA, yang telah tercantum dalam Qur’an dan hadits yang telah diberitakan,, tapi saat sekarang berbanding terbalik dengan orang-orang zaman dahulu, justru kita mengucapkan dahulu dua kalimat syahadat itu barulah kita mencari tahu apa makna yang ada di balik dua kalimat syahadat itu,, dan sudah tentu kita tidak akan mengetahui makna perjanjian dibalik perjanjian yang telah kita ucapkan bila kita tidak mengenal siapa itu Allaah Subhanahu Wa Ta’ala dan siapa itu Muhammad sholallaahu ‘alaihi wasalam, karena bagaimana mungkin kita mau bersaksi bila kita tidak mengetahui, seperti kita diminta kesaksian dalam sebuah pengadilan oleh seseorang tapi kita tidak mengenal orang tersebut, sudah tentu kita tidak akan mau untuk bersaksi, dan kalaupun bersaksi pasti kita akan membicarakan apa yang tidak kita ketahui, dan inilah yang terjadi pada saat ini, banyak yang mengatasnamakan Islam padahal dia sendiri belum mengetahui apa itu Islam, siapa Tuhan dalam Islam dan siapa utusanNYA dalam Islam, sehingga yang terjadi adalah saling memaki satu sama lain, saling membenci satu sama lain, saling berdebat satu sama lain, saling menghujat satu sama lain, padahal Islam sendiri adalah agama yang damai, yang mengajarkan persatuan dan melarang perdebatan, Allaah berfirman: Tidak ada yang memperdebatkan tentang ayat-ayat Allah, kecuali orang-orang yang kafir. Karena itu janganlah pulang balik mereka dengan bebas dari suatu kota ke kota yang lain memperdayakan kamu. (Al Mu’min ayat 4) dalam ayat lain juga disebutkan,, Kemudian jika mereka mendebat kamu (tentang kebenaran Islam), maka katakanlah: "Aku menyerahkan diriku kepada Allah dan (demikian pula) orang-orang yang mengikutiku". Dan katakanlah kepada orang-orang yang telah diberi Al Kitab dan kepada orang-orang yang ummi "Apakah kamu (mau) masuk Islam". Jika mereka masuk Islam, sesungguhnya mereka telah mendapat petunjuk, dan jika mereka berpaling, maka kewajiban kamu hanyalah menyampaikan (ayat-ayat Allah). Dan Allah Maha Melihat akan hamba-hamba-Nya. (Ali Imran ayat 20) dan dalam hadits yang diriwayatkan oleh ‘Aisyah radhiyallaahu anha , beliau bersabda: “orang yang paling dibenci Allaah adalah yang suka berdebat” juga dari hadits Abu Umamah radhiyallaahu anhu, beliau bersabda: “Tidaklah tersesat satu kaum setelah mendapatkan hidayah yg dahulu mereka di atas melainkan mereka diberi sifat berdebat.”
Semoga mendapatkan pelajaran kebaikan yang akan memberikan penerangan, mendapatkan ilmu yang bermanfaat agar menjadi orang yang selamat, 

BILLAAHI TAUFIQ WAL HIDAYAH,
BILLAAHI FI SABILIL HAQ,


Leave a Reply