♥♥.•*´¨`*•. (`'•.¸ (`'•.¸*¤* ¸.•'´) ¸.•'´) .•*´¨`*•.♥♥
♥♥ ~* ::Tauhid Rububiyah:: *~ ♥♥
♥♥`*•.¸¸.•* (¸.•'´ (¸.•'´*¤* `'•.¸) `'•.¸) `*•.¸¸.•*♥♥
Kepercayaan,
kata yang satu ini merupakan kata yang sangat penting dalam suatu kehidupan,
karena jika tidak ada kata kepercayaan ini sudah pasti tak akan ada kehidupan
di bumi ini, kenapa demikian?,, coba renungkan jika saja tidak ada kepercayaan
Tuhan kepada manusia sudah pasti manusia tidak akan diciptakan, apalagi sebelum
manusia diciptakan para malaikat yang merupakan hamba-hamba Allaah yang suci
mengatakan bahwa manusia hanyalah pembuat kerusakan, dan suka menumpahkan
darah, tapi karena Allaah percaya kepada manusia bahwa DIA menciptakan manusia
untuk menjadi khalifah di bumi dan sebagai hambaNYA yang harus menjalankan
segala aturanNYA baik itu perintah ataupun larangan supaya tidak terjadi
kerusakan yang akan membawa kebinasaan bagi manusia sendiri. Hal ini tentu
sudah tidak asing bagi orang-orang yang beriman karena beritanya sudah
tercantum dalam Qur’an surat Al-Baqarah yang artinya: Ingatlah
ketika Tuhanmu berfirman kepada para Malaikat: "Sesungguhnya Aku hendak
menjadikan seorang khalifah di muka bumi." Mereka berkata: "Mengapa
Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat
kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih
dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman:
"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui." Dan Dia
mengajarkan kepada Adam nama-nama (benda-benda) seluruhnya, kemudian
mengemukakannya kepada para Malaikat lalu berfirman: "Sebutkanlah kepada-Ku
nama benda-benda itu jika kamu mamang benar orang-orang yang benar!"
Mereka menjawab: "Maha Suci Engkau, tidak ada yang kami ketahui selain
dari apa yang telah Engkau ajarkan kepada kami; sesungguhnya Engkaulah Yang
Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana Allaah berfirman: "Hai Adam,
beritahukanlah kepada mereka nama-nama benda ini." Maka setelah
diberitahukannya kepada mereka nama-nama benda itu, Allaah berfirman:
"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu, bahwa sesungguhnya Aku mengetahui
rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa yang kamu lahirkan dan apa yang kamu
sembunyikan?" (Al-Baqarah ayat 30-32). Ayat ini merupakan suatu bukti
bahwa pentingnya suatu kepercayaan dalam kehidupan, jika belum percaya bahwa Allaah
itu adalah Tuhan semesta alam yang menciptakan seluruh langit dan bumi lengkap
beserta isinya. Coba renungkan adanya seorang anak manusia yang lahir ke dunia,
bagaimana proses terciptanya, tentunya harus ada proses perkawinan antara
laki-laki dan wanita, dan sungguh proses itu tidak akan terjadi jika tidak ada
rasa percaya antara laki-laki dan wanita, tidak akan terjadi sebuah hubungan
badan jika pasangan tidak mempunyai kepercayaan terhadap pasangan, jangankan
pasangan yang sudah membangun rumah tangga, manusia sekarang yang baru pacaran
saja sudah berani berbuat demikian karena kepercayaan terhadap pasangan
meskipun kepercayaan tersebut salah ditempatkan, naudzubillaah semoga kita
dihindarkan dari hal-hal buruk yang berasal dari bisikan syaithan, aamiin,,, bila
masih ragu tentang pentingnya sebuah kepercayaan, coba tanyakan kepada diri
sendiri, apa yang menyebabkan seorang anak memanggil orang yang melahirkannya
dengan panggilan ibu, dan apa yang menyebabkan seorang anak memanggil orang
yang memberikan kebutuhannya dengan sebutan ayah?, tidak lain dan tidak bukan karena
si anak itu percaya kepada ibunya bahwa ia dilahirkan olehnya dan ia juga
percaya bahwa ayahnya lah yang memberikan nafkah untuk memenuhi segala
kebutuhannya, jika masih ragu tentang pentingnya arti sebuah kepercayaan
mungkin akal dan pikiran harus segera dibuka dengan banyak membaca, karena
mungkin saja mata hati sudah buta sehingga tak dapat melihat kebenaran yang
nyata, karena mungkin sudah terlalu banyak dosa yang membuat hati ternoda
sehingga menjadi kelam, dan akhirnya menyebabkan hati tak dapat diterangi oleh
cahaya sehingga tetap gelap gulita,,,
sekarang
bisa kita simpulkan bahwa kepercayaan adalah suatu modal yang sangat penting
dalam kehidupan, karena tanpa kepercayaan seseorang tak dapat menjalani
kehidupan, tanpa kepercayaan seseorang akan hidup tanpa tujuan, dan tanpa
kepercayaan seseorang akan mengalami kerugian,, saat ini di berbagai bangsa
begitu banyak kepercayaan dengan berbagai macam ajaran yang dijadikan pedoman
hidup mereka masing-masing, namun tetap saja kepercayaan dan ajaran agama yang
diridhai oleh Tuhan semesta alam adalah Islam, yang lain tidak diridhoi karena
mereka lebih condong kepada kepercayaan yang dibuat oleh nenek moyangnya,
sebagai mana disebutkan dalam Al-Qur’an; Sesungguhnya
agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. Tiada berselisih orang-orang
yang telah diberi Al Kitab kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka,
karena kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap
ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya. (Ali-Imran ayat
19), meskipun begitu kebanyakan dari ahli
kita tetap menentang padahal jika ditanya tentang pengetahuan
tentang siapa pencipta langit dan bumi, tentang siapa yang memberi rezeki
mereka akan menjawab Allaah,, sebagaimana tercantum dalam Qur’an, yang artinya:
“Dan sesungguhnya jika kamu tanyakan kepada mereka: "Siapakah yang
menjadikan langit dan bumi dan menundukkan matahari dan bulan?" Tentu
mereka akan menjawab: "Allaah", maka betapakah mereka (dapat)
dipalingkan (dari jalan yang benar).” (Al Ankabut ayat 61) dan ayat lain
yang artinya: Katakanlah: "Siapakah yang memberi rezki kepadamu dari
langit dan bumi, atau siapakah yang kuasa (menciptakan) pendengaran dan
penglihatan, dan siapakah yang mengeluarkan yang hidup dari yang mati dan
mengeluarkan yang mati dari yang hidup dan siapakah yang mengatur segala
urusan?" Maka mereka akan menjawab: "Allaah." Maka katakanlah
"Mangapa kamu tidak bertakwa kepadaNYA)?" (Yunus ayat 31). Ayat-ayat
tersebut berlaku juga untuk ditanyakan
kepada manusia akhir zaman sekarang ini, karena begitu banyak yang mengaku
dirinya beriman tapi entah kenapa begitu banyak juga orang-orang yang berpaling
dari kebenaran, sebagai contoh jika kita tanyakan kepada para karyawan yang
sedang bekerja, ataupun pemuda yang sedang nongkrong dan membicarakan hal yang
kurang berguna, kenapa mereka tidak memenuhi panggilan adzan untuk menghadap
kepada Tuhan semesta alam padahal mayoritas mereka adalah muslim, mungkin yang
karyawan akan menjawab waduh saya sedang sibuk bekerja saya takut dipecat sama
atasan, dan si pemuda menjawab tanggung gan lagi seru nih ngobrolin
pertandingan bola semalem, bukankah ini merupakan suatu tanda berpaling dari
kebenaran Tuhan yang telah Rasul ajarakan, padahal di zaman dahulu Rasul
‘alaihi sholatu wasalam dan para sahabat ketika sedang berperang mereka tetap
mendirikan sholat berjama’ah dengan cara bergantian, dan karena begitu
pentingnya sholat berjama’ah sampai-sampai Rasul mau membakar rumah yang di
dalamnya ada laki-laki yang tidak datang ke mesjid untuk shalat berjama’ah tapi
memilih shalat sendirian, tentunya kita patut pertanyakan keimanan kita jika
enggan memenuhi panggilan yang dikumandangkan setiap lima waktu, apakah sudah
benar beriman secara keseluruhan atau hanya dalam lisan,, contoh lain perempuan
yang tidak memakai jilbab tentang agamanya apa, mungkin sekitar 70% mereka akan
menjawab Islam, lalu apakah hal seperti ini bukan merupakan suatu pertanda
manusia sudah berpaling kepada kebenaran?, dan jika kita tanyakan juga kepada
anak-anak muda yang sedang berpacaran tentang apa keyakinan atau agama mereka,
pasti mayoritas dari mereka akan menjawab Islam, padahal dalam ajaran Islam
sendiri tidak dibenarkan adanya pacaran, karena begitu jelas disebutkan dalam
Qur’an tentang larangan untuk mendekati zina, Dan janganlah kamu mendekati
zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk. (Al-Israa’ ayat 32), jika mendekati saja sudah tidak boleh
apalagi yang pacaran, yang di dalamnya terdapat berbagai macam aktivitas yang
tak layak dilakukan oleh pasangan yang belum terikat oleh pernikahan, sudah
tentu kegiatan-kegiatan dalam pacaran termasuk dalam perzinahan, karena dalam
hadits dari Abu Hurairah radhiyallaahu ‘anhu Rasulullaah shlallaahu ‘alaihi
wasalam bersabda: “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua
tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan
kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih
diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu
Hurairah). dan “Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti
mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah
zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya
melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan
(direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (Riwayat Bukhari). Jika
hal-hal kecil seperti yang disebutkan barusan merupakan perzinahan apalagi
saling berpegangan tangan, berciuman dan kegiatan-kegiatan yang lebih parah
lagi yang dilakukan dalam kegiatan pacaran, sudah tentu hal itu adalah
perzinahan yang nyata,,
jika
sudah menyimpang dari kebenaran seperti yang sudah diceritakan tadi sudah tentu
menjadi insan yang bertaqwa akan hanya menjadi suatu wacana yang dalam cerita
saja, meskipun begitu jelasnya tadi bahwa Allaah yang telah memberikan manusia
penglihatan, pendengaran, mengatur rezeki manusia tapi manusia, karena sudah
lupa kepada Tuhannya dan akhirnya lupa kepada dirinya yang menyebabkan manusia
menjadi buta terhadap agamanya, meskipun mengaku Islam tapi tidak mengetahui
apa itu Islam, terkecuali jika semua manusia bertaubat dan kembali ke rel
kemanusiaannya supaya menjadi hamba Tuhan agar dirinya selamat sampai tujuan,, dengan
ayat-ayat yang telah dijelaskan tadi terbuktilah bahwa semua manusia mau yang
beriman, ataupun yang tidak beriman, semua mengakui, semua percaya bahwa Allaah
itu pencipta langit dan bumi, Allaah yang memberikan kehidupan di bumi ini, Allaah
yang memelihara dan berkuasa terhadap semuanya, Allaah yang memberikan rezeki
kepada makhluk-makhlukNYA, meski kebanyakan dari jin dan manusia tidak mau
tunduk kepadaNYA karena mereka semua sudah menjadi budak dari hawa nafsunya,,, semoga
kita semua termasuk orang-orang yang percaya kepada Allaah, dan membuktikan
kepercayaan itu lewat perkataan dan perbuatan dengan diniatkan dalam hati untuk
meniti jalan kebenaran yang diridhoi oleh Tuhan dengan mengikuti jejak langkah
utusan yang merupakan insan utama dengan segala keutamaan,,aamiin Ya Rabbal’aalamiin,,,
BILLAAHI
FI SABILIL HAQ
BILLAAHI
TAUFIQ WAL HIDAYAH