BISMILLAAHI
ALHAMDULILLAAH AR-RAHMAAN AR-RAHIIM
Sebuah
kepercayaan tak bisa disebutkan kepercayaan tanpa ada bukti, sebuah contoh
kecil dalam kehidupan sehari-hari kita tidak mungkin percaya bahwa wanita yang
sebut kita ibu adalah ibu yang melahirkan kita dengan nyawa sebagai taruhannya,
kita tidak akan percaya bila tidak ada bukti samanya dna, bila kita tidak
disusui sama ibu yang rela mengorbankan waktu istirahatnya untuk menyusui kita,
bila kita tidak disayang oleh ibu, dididik oleh ibu dengan penuh kasih sayang
meski tak jarang kita membuat jengkel dan kesal ibu kita dengan prilaku
kekanak-kanakn kita,,dan kita pun tidak akan percaya kepada pria yang sering
kita sebut ayah adalah ayah kita, bila ayah tidak bekerja dan berusaha untuk
menafkahi ibu dan kita sampai sekarang,,dan selain kepercayaan yang harus
dibuktikan dengan hal positif seperti tadi disebutkan,, ternyata kepercayaan
yang perlu dibuktikan juga dimanfaatkan oleh orang-orang yang bertanggung
jawab, yang memanfaatkan kelemahan kaum hawa dengan meminta bukti kehormatannya
sebagai bukti bahwa ia cinta dan kepadanya, demi Allaah yang jiwa dan ragaku
ada dalam kekuasaanNYA, yang demikian bukanlah tanda cinta dan kasih sayang
tapi merupakan jebakan syetan yang menyesatkan, karena cinta dan kasih sayang
tidak mungkin akan meminta bukti yang merugikan salah satu pihak, tapi cinta
dan kasih sayang harus saling menguntungkan, wahai para kaum hawa jika ada yang
pria yang meminta bukti demikian sebagai tanda cinta, katakana saja kepadanya
ayo kita ke penghulu saja jika benar cinta dan sayang, dan sungguh mereka yang
hanya ingin menikmatimu saja diluar pernikahan tak akan pernah mau untuk datang
menghadap orang tua apalagi pergi ke penghulu untuk ijab qobul untuk menjalani
ikatan yang suci,,,
Tentunya
kepercayaan kita terhadap Allaah pun sebagai Tuhan kita yang telah menciptakan
dan memberikan kita kehidupan dengan berbagai macam makanan, minuman,
kesehatan, harus dibuktikan juga bukan hanya diucapkan dalam kata saja, bahwa
kita beriman dan percaya adanya Allaah, tapi prilaku kita tidak merasakan
adanya Allaah yang selalu ada mengawasi setiap gerak-gerik kita bahkan yang
tersembunyi dalam hatipun Allaah mengetahuinya, Allaah berfirman: …"Bukankah sudah Ku katakan kepadamu,
bahwa sesungguhnya Aku mengetahui rahasia langit dan bumi dan mengetahui apa
yang kamu lahirkan dan apa yang kamu sembunyikan ?" (Al Baqarah ayat 33),
ayat ini tentunya sudah sering sekali kita baca apalagi buat orang yang sudah
mengkhatamkan Qur’an atau yang tahfidz surat Al Baqarahh ini, akan tetapi
realisasi atau pengamalan dari suatu ayat lebih susah daripada mengkhatamkan
atau sekedar menghafal saja, mungkin sekarang sudah pada saatnya seperti yang
diberitakan oleh Rasul ‘alaihi shalatu wasalam, "Akan datang suatu masa ditengah
umatku, dimana pada saat itu islam ada tapi hanya tinggal namanya saja, dan Al Qur’an
ada tapi hanya tinggal sekedar tulisannya saja",, padahal manusia
seluruhnya terlebih lagi orang yang mengaku beriman kepada Allaah dan hari
akhir harus beribadah dan mengabdi kepadaNYA karena jin dan manusia diciptakan
untuk beribadah kepadaNYA dan kita sudah sering sekali mendengar ayat ini namun
seperti tadi dikatakan bahwa realisasinya sangatlah susah dalam Adz-Dzariyat
ayat 56 Allaah berfirman, Dan aku
tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribadah)
kepada-Ku,, dan fungsi ibadah ini sendiri bukan untuk Allaah tapi untuk jin
dan manusia sendiri agar menjadi orang yang bertaqwa, sebagaiman disebutkan
dalam banyak ayat: Hai manusia,
sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar
kamu bertakwa, (Al-Baqarah ayat 21),, Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar
kamu bertakwa, (Al-Baqarah ayat 183),, dan bahwa (yang Kami perintahkan ini)
adalah jalanKu yang lurus, maka ikutilah dia, dan janganlah kamu mengikuti
jalan-jalan (yang lain), karena jalan-jalan itu mencerai beraikan kamu dari
jalanNya. Yang demikian itu diperintahkan Allaah agar kamu bertakwa. (Al-An’am
ayat 153) dalam ayat-ayat yang telah disebutkan bahwa ibadah dan mengikut
perintahNYA tidak akan menjadikan Allaah terpuji dan kaya, dan tidak beribadah
kepadaNYA pun tak akan menjadikan berkurang kekayaan dan merugikan Allaah
sedikitpun hal ini telah tercantum dalam Qur’an: Wahai manusia, sesungguhnya telah datang Rasul (Muhammad) itu kepadamu
dengan (membawa) kebenaran dari Tuhanmu, maka berimanlah kamu, itulah yang
lebih baik bagimu. Dan jika kamu kafir, (maka kekafiran itu tidak merugikan Allaah
sedikitpun) karena sesungguhnya apa yang di langit dan di bumi itu adalah
kepunyaan Allaah. Dan adalah Allaah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana,,
(An-Nisaa ayat 170),,
Sungguh
tidak ada perintah yang jika dilaksanakan akan membawa kebaikan dan sebuah
larangan yang jika dilanggar akan mendatangkan kemadhorotan, buktinya
orang-orang ada yang suka melakukan penelitian tentang hikmah dibalik perintah
sholat ataupun berpuasa, dan akibat dari sebuah larangan yang dilanggar
buktinya sudah terlihat jelas di depan mata kita semua, tentunya jika kita
hanya mengaku beriman tapi hanya dalam ucapan tidak disertai dengan perbuatan
maka berhati-hatilah karena mungkin saja termasuk orang-orang munafik yang
tercantum dalam ayat-ayat awal surat Al-Baqarah: “Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allah
dan Hari kemudian” pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar Dalam hati mereka ada penyakit lalu ditambah
Allah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta
Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka
bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang
mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang
yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka:
"Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka
menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu
telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh;
tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang
beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka
kembali kepada syaitan-syaitan mereka , mereka mengatakan: "Sesungguhnya
kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." (Al-Baqarah
ayat 8-14)
BILLAAHI
FI SABILIL HAQ