BISMILLAAHI
ALHAMDULILLAAH AR-RAHMAN AR-RAHIIM
Tak
kenal maka tak sayang, sebuah pribahasa yang tentunya sering kita dengar dalam
kehidupan sehari-hari, jika diteliti dengan benar sebuah pribahasa ini
mempunyai arti yang sangat mendalam, dimana seorang manusia tidak akan bisa
menyayangi jika belum kenal, akan tetapi pribahasa ini kadangkala sering
disalah gunakan, sebuah contoh kecil yang berdampak besar, pribahasa tak kenal
maka tak sayang ini digunakan anak muda sekarang untuk pacaran, yang lebih
mengerikan lagi ada yang berani memakai pribahasa ini dengan sedikit modifikasi
yaitu tak kenal maka ta’aruf. Sungguh banyak yang tertipu dengan pribahasa ini,
karena ditempatkan bukan pada tempatnya, yang akibat buruk dari salah
penempatan bisa kita lihat jelas dalam kehidupan kita yang berada di akhir
zaman, berapa banyak sepasang anak muda yang tertangkap sedang melakukan
perbuatan nista bahkan ada yang mengabadikannya pula, berapa banyak anak-anak
yang tak berdosa harus meregang nyawa sebelum dilahirkan ke dunia disebabkan
kekejaman orangtua yang membunuhnya karena merasa malu jika harus melahirkan
bayi tanpa seorang bapak, jika pun mereka dilahirkan akan menjadi suatu
keanehan karena mereka lahir sebelum waktunya, atau bahasa medisnya disebut
prematur padahal hal itu disebabkan orangtuanya sudah melakukan bahkan mungkin berhubungan
suami istri sebelum pernikahan terjadi. Dan lebih banyak lagi anak muda yang
melakoni proses tak kenal maka tak sayang ini yang merupakan jebakan iblis dan
syetan yang dibukus dengan nama yang sudah menjadi trend saat ini yakni
pacaran. Dan keberhasilan musuh manusia ini juga tak hanya menyerang
orang-orang awam, tapi mereka yang terkutuk juga telah berhasil menyerang para
aktivis dakwah dengan pribahasa yang sama tapi sedikit modifikasi dengan yakni
ta’aruf. Bicara mengenai permasalahan yang satu ini sungguh akan menjadi suatu
topik yang sulit sekali dipecahkan karena sudah mendarah daging di kalangan
anak muda bahkan orangtuanya sendiri malah suka memberikan ledekan atau support
kepada anaknya supaya segera mempunyai pacar dan ini juga akan mengundang
kontroversi dalam lingkungan dakwah sendiri, karena tak sedikit aktivis dakwah
yang terjerumus dalam ikhtilat jebakan si terlaknat. Pacaran memang tak ada
dalam istilah Islam yang ada hanyalah ta’aruf, meskipun mempunyai makna yang
hamper sama yakni perkenalan, akan tetapi pacaran dan ta’aruf ini mempunyai
tujuan yang sungguh sangat jauh berbeda, dikatakan demikian karena dalam artian
sebenarnya pacaran adalah proses penjajakan yang melibatkan serangkaian
kegiatan yang akan mendorong si pelaku melakukan perzinahan, mulai dari
kenalan, bertukar nomor handphone, curhat-curhatan, dan akhirnya masuklah dalam
hal yang sudah sangat jelas dilarang yakni pertemuan dua orang berlainan jenis
tanpa disertai muhrimnya, yang dari hasil kegiatan itu terjadilah pertemuan
yang pertamanya nonton padahal bukan sekedar nonton, makan padahal hanya bukan
sekedar makan, dan akhirnya berduaan dalam sebuah ruangan yang sudah jelas
dilarang oleh aturan Islam dan tidak perlu diceritakan lagi apa yang mereka
lakukan selama berduaan di dalam ruangan. Dan hal ini juga ternyata terjadi di
para aktivis dakwah yang terjebak dalam lingkaran syaithan, dimana banyak
akhwat ataupun ikhwan yang terjebak dengan keadaan yang dinamakan ta’aruf ini,
kami katakan demikian karena ada sebuah tulisan yang menceritakan tentang
seorang bajingan yang memakai topeng yang sering disebut ikhwan, dimana dia
mempraktekan apa yang sering dilakukannya untuk menjerat kaum hawa sehingga
masuk dalam bujuk rayunya untuk mendapatkan tubuhnya, tapi yang mereka lakukan
kepada akhwat tentu dengan cara yang berbeda yakni bertukar pikiran untuk
memecahkan suatu permasalahan padahal jawaban yang dia dapat hanya salinan dari
internet yang sudah disediakan, membangunkan shalat tahajjud padahal dia sedang
sibuk menonton bola, mengirimkan kata-kata mutiara yang merupakan salinan juga
supaya terlihat bijaksana dan berwibawa padahal dalam hatinya dan pikirannya
tak pernah terlintas untuk membuat sebuah kata mutiara yang ada hanyalah
bagaimana cara menaklukan seorang akhwat untuk merasakan tubuhnya sebagai
koleksi berharga baginya, sungguh sebuah akhlak yang sangat terkutuk karena
mata hatinya telah buta dan sudah tidak takut lagi kepada Yang Maha Kuasa
karena hawa nafsunya yang sudah berkuasa dalam dirinya, semoga Allaah mengutuk
orang yang memakai topeng orang yang sholeh tapi berniat untuk menghancurkan
citra lelaki yang sholeh dan mengotori kesucian wanita sholehah, dan semoga
kita semua dilindungi dari fitnah yang kejam yang ditimbulkan akibat perbuatan
demikian. Renungkanlah saudaraku semua betapa kita telah terbuai oleh keindahan
dunia sehingga terjebak dalam sebuah perasaan yang merupakan tipuan belaka,
begitu Maha Penyayang Allaah memerintahkan kita semua supaya jangan mendekati
zina karena akibat buruk yang ditimbukan sungguh sangat mengerikan, Allaah
berfirman: Dan janganlah kamu mendekati
zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan
yang buruk (Al-Israa’ ayat 32) ini adalah perintah yang harus kita ta’ati
sebagai orang yang beriman yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat yang
merupakan persaksian yang akan dimintai pertanggung jawaban, jika merasakan
keberatan maka patutlah kita pertanyakan pada diri kita masing-masing perihal
kebenaran keimanan kita, karena Allaah menyindir dalam Al-Qur’an: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang
mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allaah dan RasulNYA
telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain)
tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allaah dan RasulNYA maka
sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al Ahzab ayat 36) apakah
masih menyimpan alasan untuk menolak perintah alasan dengan pendapat akal bahwa
Qur’an sudah tidak lagi relevan untuk zaman sekarang, padahal orang-orang barat
yang sudah berada dalam kegelapan dan mencari cahaya kebenaran begitu
bahagianya karena mendapatkan suatu agama dengan kitab yang begitu jelas
menerangkan kebenaran dengan cahaya yang terang benderang dan penuh kasih dan
sayang. Tapi kenapa manusia yang sehari-hari berkutat dengan Qur’an itu sendiri
tidak mampu melihat cahaya yang dilihat oleh orang-orang barat itu?,,
mungkinkah mata hati telah tertutup untuk melihat kebenaran?,, disebabkan kemunafikan
dan kefasikan diri manusia sebagaimana disebutkan dalam Qur’an mengenai
ciri-ciri orang munafik dan fasiq, Di
antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allaah dan Hari
kemudian ," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang
beriman. Mereka hendak menipu Allaah dan orang-orang yang beriman, padahal
mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati
mereka ada penyakit, lalu ditambah Allaah penyakitnya; dan bagi mereka siksa
yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada
mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka
menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan."
Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi
mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu
sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan
berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?"
Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak
tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka
mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada
syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian
dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." Allaah akan (membalas)
olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan
mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka
tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk.
Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api
itu menerangi sekelilingnya Allaah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka,
dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu
dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), atau seperti
(orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh
dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar
suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allaah meliputi orang-orang yang kafir.
Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu
menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa
mereka, mereka berhenti. Jikalau Allaah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan
pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allaah berkuasa atas segala
sesuatu. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan
orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi
sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan)
dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai
rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allaah
,padahal kamu mengetahui. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang
Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat
(saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allaah,
jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan
pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang
bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir.
(Al-Baqarah ayat 8 sampai 24) ayat yang disebutkan merupakan ayat-ayat yang
sering kita baca dalam keseharian, terlebih lagi bagi orang yang setiap tahun
menghatamkan Al-Qur’an tapi belum bisa mengaplikasikan, renungkanlah begitu
panjangnya ayat yang terus beruntun menjelaskan tentang orang munafik, coba
renungkan dengan hati dan akal yang telah terkotori kecintaan terhadap duniawi
dan melupakan bahwa kita akan mati supaya hati kita bersih kembali, karena jika
dibiarkan maka akan menyebabkan hati menjadi buta dan hawa nafsu menjadi yang
berkuasa, adakah kita ini termasuk ke dalam golongan munafik yang disebutkan
ayat tadi?, jika merasa termasuk hendaklah cepat bertaubat sebelum ajal
mendekat yang merupakan pintu penutup taubat, rahmat dan segala ni’mat. Dan
jika pintu hati belum mau menyadari dan tetap menolak maka tiada kekuasaan
bagiku untuk memaksakan, karena hidayah bukan hak ku tapi hak Allaah yang
mengajarkan segalanya padaku. Semoga Allaah merahmati kalian semua dengan
cahaya hidayahNYA supaya dapat menerima kebenaran dan berjuang bersama-sama
menegakkan kalimat Tuhan dan menjalankan aturan sesuai syari’at yang telah
ditetapkan, aamiin.
Atas
nama cinta dan kasih sayang yang disalah artikan yang mengkibatkan keadaan
seperti sekarang, para pemuda dan pemudi yang berani melakukan perbuatan
terlarang karena tipisnya keimanan dan rasa malu mereka yang akhirnya membuat
dosa yang begitu nista malah indah terlihat dipandang mata, justru jika tidak
melakukan hal yang dilarang malah disebut ketinggalan zaman atau kampungan,
padahal tanpa mereka sadari perbuatan yang mereka lakukan itu justru lebih
memalukan, karena orang yang melakukan tak sedikit adalah orang-orang yang
berpendidikan, tapi prilaku mereka tak jauh beda dengan sekelompok hewan yang
melakukan hubungan tanpa ikatan pernikahan. Tak kenal maka tak sayang,
pribahasa ini menjadi suatu boomerang buat masyarakat sekarang padahal
seharusnya yang salah bukan pribahasa tersebut tapi pemahaman orang-orang yang
sengaja salah mengartikan supaya manusia berbuat kerusakan dengan dalih kasih
sayang tersebut. Harusnya sebelum sayang kepada orang lain, tentunya kita harus
menyayangi diri kita sendiri, tak kenal maka tak sayang, kita sering bicarakan
hal ini kepada orang lain tapi pernahkah kita membicarakan hal itu kepada diri
kita sendiri?,, pernahkah kita mencoba bertanya kepada diri sendiri?, siapakah
kita?,, darimanakah kita?,, mau apa kita?,, dan apa tujuan kita?,, dan kemana
kita akan kembali?,, jika kita sayang sama diri kita, seharusnya kita tahu dan
benar-benar tahu siapa kita, darimana kita, mau apa kita, apa tujuan kita, dan
kemana kita akan kembali, coba renungkan pertanyaan tadi jika kita memang
benar-benar kenal siapa diri kita, dan jika memang benar kita benar-benar
sayang kepada diri kita. Jika sudah mengetahui siapa diri kita dan kemana kita
akan pergi nanti, sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan
yang abadi?,, ataukah kita hanya tersibukkan oleh urusan duniawi yang membuat
kita menjadi lalai untuk mengingat Ilahi dan mengabaikan perintahNYA yang
merupakan bekal untuk diri kita sendiri di hari pembalasan nanti?,, segeralah
kembali saudaraku seiman, masih banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan
perbaikan dan mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Disinilah banyak orang
yang masih belum mengerti dan mengetahui bahwa sebenarnya sebelum kita
menyayangi orang lain kita harus terlebih dahulu menyayangi diri kita sendiri,
kaum hawa rela menyerahkan kehormatannya kepada pria yang belum halal baginya
karena beralasan sayang kepadanya, dan itu pun terjadi karena si pria meminta
bukti cinta dan kasih sayang dari pacarnya, padahal sungguh demi Dzat yang
jiwaku ada di tanganNYA, perbuatan demikian adalah perbuatan yang sama sekali
tidak mencerminkan rasa sayang kepada pasangan, jika memang sayang kepada
pasangan harusnya si pria melindungi, menghormati dan menjaga kesucian wanita
sebelum akad nikah tiba, dan si wanita juga jika memang benar sayang harusnya
berani menegur si pria dikala pasangannya khilaf terkena bisikan dan godaan
syetan, harusnya si wanita lebih menyayangi dirinya dengan tidak memberikan
kehormatannya pada orang yang bukan haknya, bukan malah melayani perbuatan hanya
karena merasa sudah nyaman, hanya karena si pria sudah memberikan banyak
bantuan, hanya karena si pria sudah banyak melontarkan pujian, padahal itu
semua hanya senjata untuk mendapatkan kehormatan kalian wahai para perempuan!,
segera sadarlah kalian karena yang akan menanggung rugi akibat dari perbuatan
yang demikian adalah kalian sendiri bukan para pria hidung belang, karena
meskipun mereka kehilangan keperjakaan, mereka tak akan kelihatan, berbeda
denganmu hai para calon ibu, sayangilah dirimu, sayangilah rahim mu, tentunya
kau menginginkan keturunanmu adalah anak-anak yang sholeh dan sholehah, oleh
karena sayangilah dirimu jangan termakan bujuk rayu para pria yang menggunakan
segala cara bahkan dengan memakai topeng agama hanya untuk mendapatkan
kehormatan kalian hai para wanita.
Allaah
adalah Maha Penyayang kepada hamba-hambaNYA yang beriman sehingga menurunkan
perintah dan larangan, perintah dan larangan Allaah adalah kasih sayangNYA
untuk kita semua yang beriman, barangsiapa yang menjalankan perintahNYA, ia
akan selamat sentosa dan diberikan pahala, dan barangsiapa yang melanggar
laranganNYA, ia akan celaka dan mendapatkan siksa, tapi hanya sedikit orang
yang mau menerima kasih sayangNYA, hanya sedikit orang yang mau bersyukur dan
mendapat kasih sayangNYA, karena perintah yang dibebankan oleh Allaah kepada
manusia terasa berat, padahal jika saja mau berpikir dan meneliti perintah yang
dirasa berat itu ternyata memberikan manfaat seperti ibadah sholat yang banyak
mengandung hikmah untuk menjadi orang sehat dan salah satunya adalah penghilang
stress jika dilakukan dengan khusyu, karena ketika sujud elektron-elektron
negatif yang ada pada kita itu dialirkan ke tempat sujud yang mengarah ke kiblat,
sedangkan menurutu penelitian sendiri kiblat adalah pusat bumi yang menarik
segala elektron-elektron, subhanAllaah, ini merupakan contoh kecil dari Maha
Penyayang Allaah kepada hamba-hambaNYA. Dan sifat Maha Penyayang Allaah ini
kelak akan disempurnakan di hari pembalasan, barangsiapa yang berbuat baik
pasti akan mendapatkan balasan yang baik pula, dan barangsiapa yang berbuat
jelek pasti akan mendapat balasan yang jelek pula, tidak ada yang dirugikan.
Betapa sudah sering kita lihat akibat dari pelanggaran yang dilakukan manusia
terhadap aturan Tuhan, kejahatan terjadi disana-sini, bencana dimana-mana, tapi
manusia tak pernah sadar akan dirinya karena manusia yang lupa kepada Tuhannya
maka ia akan lupa kepada dirinya, sehingga tak pernah menyadari kesalahan yang
telah dilakukan, dan tak pernah terpikir untuk melakukan perbaikan, yang ada
hanyalah saling menyalahkan antara yang satu dengan yang lain. Ini sudah
menjadi suatu ketetapan juga bahwa Yang Maha Penyayang akan menyayangi orang
yang penyayang baik itu kepada dirinya sendiri, keluarga ataupun masyarakat,
ambil saja sebuah contoh jika kita menyayangi seseorang, tapi orang yang kita
sayang ternyata tidak membalas rasa sayang kita, apakah yang akan kita
lakukan?,, sudah tentu kita akan mengabaikan orang yang kita sayangi tersebut
karena orang disayangi juga tak mau disayangi oleh kita bahkan tak membalas
rasa sayang kita tersebut. Jika kita saja selaku manusia mampu berbuat
demikian, apalagi Allaah yang merupakan pencipta seluruh alam, penguasa langit
dan bumi dan segala isi, Yang Maha Mengetahui apa yang terjadi dahulu dan apa
yang akan terjadi nanti, sudah tentu pengabaian dari Allaah itu adalah siksaan
yang paling berat, dibiarkan dalam keadaan sesat dan akhirnya menemui mati
ketika mengikuti perintah dan jejak si terlaknat. Di dunia ini tak ada
seorangpun yang ingin diabaikan oleh orang yang menyayangi karena itu akan
terasa sakit sekali, tapi kenapa kita tak pernah peduli jika Penguasa langit
dan bumi mengabaikan diri kita ini yang membutuhkan segala macam yang ada di
langit dan di bumi?, kenapa kita merasa tenang-tenang saja padahal mungkin saja
Allaah sedang mengabaikan kita karena kita sudah tak peduli lagi dengan
perintah-perintah dan larangan-laranganNYA. Mungkin karena manusia telah
terlena oleh fantasi dunia, mungkin manusia lupa bahwa dunia ini hanya
sementara, mungkin manusia lupa karena kesibukan mengurus dunia, mungkin karena
merasa sehat sehingga tak pernah merasa kematian akan tiba, mungkin manusia
lupa bahwa dunia adalah permainan belaka, tapi manusia lupa terhadap aturan
permainan tersebut yang akhirnya membuat dirinya menjadi celaka. Jangan sampai
pengabaian itu terjadi pada diri kita yang hina ini, karena jika itu terjadi,
siapa orang yang akan peduli terhadap diri jika Allaah sudah tidak peduli
lagi?,, siapa orang yang bisa menolong bila Allaah sudah tak mau lagi
menolong?,, siapa yang akan memberi kita bila Allaah sudah tidak mau memberi?,,
siapa yang akan menyayangi kita bila Allaah sudah tidak lagi menyayangi?,,
Penyayang
yang sebenarnya adalah yang menunjukan dan menyuruh untuk melakukan kebaikan,
dan melarang untuk berbuat kejelekan dan kejahatan, bukan penyayang namanya
jika hanya memuji, berkorban tapi ada keinginan untuk mendapatkan apa yang
diinginkan, dikatakan demikian karena Allaah yang mempunyai sifat Maha
Penyayang kepada hamba-hambaNYA yang beriman, DIA adalah yang memberikan
petunjuk kepada orang-orang beriman berkenaan dengan perintah dan larangan yang
disana ada hikmah yang belum terpikirkan oleh akal manusia dengan segala keterbatasan.
Kejadian diatas adalah merupakan gambaran kecil betapa Maha Penyayang Allaah
kepada hamba-hambaNYA yang memerintahkan kepada manusia untuk tidak mendekati
zina, betapa Maha Penyayang Allaah yang menghindarkan manusia dari berbagai
macam keburukan dan bencana lewat laranganNYA, tapi karena kebodohan manusia
yang hanya menuruti hawa nafsunya dan tidak memakai akalnya, sehingga tidak
merasakan betapa Maha Penyayang Allaah kepada hamba-hambaNYA lewat hikmah
dibalik segala perintah dan larangan yang tak pernah terpikirkan oleh akal
manusia dengan segala keterbatasannya, Maha Penyayang ini merupakan contoh
kecil dari luasnya sifat Maha Penyayang Allaah yang tak terkira seberapa
luasnya yang akan disempurnakan di hari pembalasan, banyaknya air laut pun tak
akan cukup untuk menuliskan tentang ilmuNYA. Semoga Allaah memberikan taufik
dan hidayahnya supaya saya dapat lebih mengetahui lagi tentang luasnya sifat Allaah
Yang Maha Penyayang ini…
BILLAAHI FI SABILIL HAQ