Kamis, 19 Juli 2012

Ar-Rahiim

0 komentar

BISMILLAAHI ALHAMDULILLAAH AR-RAHMAN AR-RAHIIM
Tak kenal maka tak sayang, sebuah pribahasa yang tentunya sering kita dengar dalam kehidupan sehari-hari, jika diteliti dengan benar sebuah pribahasa ini mempunyai arti yang sangat mendalam, dimana seorang manusia tidak akan bisa menyayangi jika belum kenal, akan tetapi pribahasa ini kadangkala sering disalah gunakan, sebuah contoh kecil yang berdampak besar, pribahasa tak kenal maka tak sayang ini digunakan anak muda sekarang untuk pacaran, yang lebih mengerikan lagi ada yang berani memakai pribahasa ini dengan sedikit modifikasi yaitu tak kenal maka ta’aruf. Sungguh banyak yang tertipu dengan pribahasa ini, karena ditempatkan bukan pada tempatnya, yang akibat buruk dari salah penempatan bisa kita lihat jelas dalam kehidupan kita yang berada di akhir zaman, berapa banyak sepasang anak muda yang tertangkap sedang melakukan perbuatan nista bahkan ada yang mengabadikannya pula, berapa banyak anak-anak yang tak berdosa harus meregang nyawa sebelum dilahirkan ke dunia disebabkan kekejaman orangtua yang membunuhnya karena merasa malu jika harus melahirkan bayi tanpa seorang bapak, jika pun mereka dilahirkan akan menjadi suatu keanehan karena mereka lahir sebelum waktunya, atau bahasa medisnya disebut prematur padahal hal itu disebabkan orangtuanya sudah melakukan bahkan mungkin berhubungan suami istri sebelum pernikahan terjadi. Dan lebih banyak lagi anak muda yang melakoni proses tak kenal maka tak sayang ini yang merupakan jebakan iblis dan syetan yang dibukus dengan nama yang sudah menjadi trend saat ini yakni pacaran. Dan keberhasilan musuh manusia ini juga tak hanya menyerang orang-orang awam, tapi mereka yang terkutuk juga telah berhasil menyerang para aktivis dakwah dengan pribahasa yang sama tapi sedikit modifikasi dengan yakni ta’aruf. Bicara mengenai permasalahan yang satu ini sungguh akan menjadi suatu topik yang sulit sekali dipecahkan karena sudah mendarah daging di kalangan anak muda bahkan orangtuanya sendiri malah suka memberikan ledekan atau support kepada anaknya supaya segera mempunyai pacar dan ini juga akan mengundang kontroversi dalam lingkungan dakwah sendiri, karena tak sedikit aktivis dakwah yang terjerumus dalam ikhtilat jebakan si terlaknat. Pacaran memang tak ada dalam istilah Islam yang ada hanyalah ta’aruf, meskipun mempunyai makna yang hamper sama yakni perkenalan, akan tetapi pacaran dan ta’aruf ini mempunyai tujuan yang sungguh sangat jauh berbeda, dikatakan demikian karena dalam artian sebenarnya pacaran adalah proses penjajakan yang melibatkan serangkaian kegiatan yang akan mendorong si pelaku melakukan perzinahan, mulai dari kenalan, bertukar nomor handphone, curhat-curhatan, dan akhirnya masuklah dalam hal yang sudah sangat jelas dilarang yakni pertemuan dua orang berlainan jenis tanpa disertai muhrimnya, yang dari hasil kegiatan itu terjadilah pertemuan yang pertamanya nonton padahal bukan sekedar nonton, makan padahal hanya bukan sekedar makan, dan akhirnya berduaan dalam sebuah ruangan yang sudah jelas dilarang oleh aturan Islam dan tidak perlu diceritakan lagi apa yang mereka lakukan selama berduaan di dalam ruangan. Dan hal ini juga ternyata terjadi di para aktivis dakwah yang terjebak dalam lingkaran syaithan, dimana banyak akhwat ataupun ikhwan yang terjebak dengan keadaan yang dinamakan ta’aruf ini, kami katakan demikian karena ada sebuah tulisan yang menceritakan tentang seorang bajingan yang memakai topeng yang sering disebut ikhwan, dimana dia mempraktekan apa yang sering dilakukannya untuk menjerat kaum hawa sehingga masuk dalam bujuk rayunya untuk mendapatkan tubuhnya, tapi yang mereka lakukan kepada akhwat tentu dengan cara yang berbeda yakni bertukar pikiran untuk memecahkan suatu permasalahan padahal jawaban yang dia dapat hanya salinan dari internet yang sudah disediakan, membangunkan shalat tahajjud padahal dia sedang sibuk menonton bola, mengirimkan kata-kata mutiara yang merupakan salinan juga supaya terlihat bijaksana dan berwibawa padahal dalam hatinya dan pikirannya tak pernah terlintas untuk membuat sebuah kata mutiara yang ada hanyalah bagaimana cara menaklukan seorang akhwat untuk merasakan tubuhnya sebagai koleksi berharga baginya, sungguh sebuah akhlak yang sangat terkutuk karena mata hatinya telah buta dan sudah tidak takut lagi kepada Yang Maha Kuasa karena hawa nafsunya yang sudah berkuasa dalam dirinya, semoga Allaah mengutuk orang yang memakai topeng orang yang sholeh tapi berniat untuk menghancurkan citra lelaki yang sholeh dan mengotori kesucian wanita sholehah, dan semoga kita semua dilindungi dari fitnah yang kejam yang ditimbulkan akibat perbuatan demikian. Renungkanlah saudaraku semua betapa kita telah terbuai oleh keindahan dunia sehingga terjebak dalam sebuah perasaan yang merupakan tipuan belaka, begitu Maha Penyayang Allaah memerintahkan kita semua supaya jangan mendekati zina karena akibat buruk yang ditimbukan sungguh sangat mengerikan, Allaah berfirman: Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk (Al-Israa’ ayat 32) ini adalah perintah yang harus kita ta’ati sebagai orang yang beriman yang telah mengikrarkan dua kalimat syahadat yang merupakan persaksian yang akan dimintai pertanggung jawaban, jika merasakan keberatan maka patutlah kita pertanyakan pada diri kita masing-masing perihal kebenaran keimanan kita, karena Allaah menyindir dalam Al-Qur’an: “Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allaah dan RasulNYA telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka. Dan barang siapa mendurhakai Allaah dan RasulNYA maka sungguhlah dia telah sesat, sesat yang nyata.” (Al Ahzab ayat 36) apakah masih menyimpan alasan untuk menolak perintah alasan dengan pendapat akal bahwa Qur’an sudah tidak lagi relevan untuk zaman sekarang, padahal orang-orang barat yang sudah berada dalam kegelapan dan mencari cahaya kebenaran begitu bahagianya karena mendapatkan suatu agama dengan kitab yang begitu jelas menerangkan kebenaran dengan cahaya yang terang benderang dan penuh kasih dan sayang. Tapi kenapa manusia yang sehari-hari berkutat dengan Qur’an itu sendiri tidak mampu melihat cahaya yang dilihat oleh orang-orang barat itu?,, mungkinkah mata hati telah tertutup untuk melihat kebenaran?,, disebabkan kemunafikan dan kefasikan diri manusia sebagaimana disebutkan dalam Qur’an mengenai ciri-ciri orang munafik dan fasiq, Di antara manusia ada yang mengatakan: "Kami beriman kepada Allaah dan Hari kemudian ," pada hal mereka itu sesungguhnya bukan orang-orang yang beriman. Mereka hendak menipu Allaah dan orang-orang yang beriman, padahal mereka hanya menipu dirinya sendiri sedang mereka tidak sadar. Dalam hati mereka ada penyakit, lalu ditambah Allaah penyakitnya; dan bagi mereka siksa yang pedih, disebabkan mereka berdusta. Dan bila dikatakan kepada mereka:"Janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi". Mereka menjawab: "Sesungguhnya kami orang-orang yang mengadakan perbaikan." Ingatlah, sesungguhnya mereka itulah orang-orang yang membuat kerusakan, tetapi mereka tidak sadar. Apabila dikatakan kepada mereka: "Berimanlah kamu sebagaimana orang-orang lain telah beriman." Mereka menjawab: "Akan berimankah kami sebagaimana orang-orang yang bodoh itu telah beriman?" Ingatlah, sesungguhnya merekalah orang-orang yang bodoh; tetapi mereka tidak tahu. Dan bila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka mengatakan: "Kami telah beriman". Dan bila mereka kembali kepada syaitan-syaitan mereka, mereka mengatakan: "Sesungguhnya kami sependirian dengan kamu, kami hanyalah berolok-olok." Allaah akan (membalas) olok-olokan mereka dan membiarkan mereka terombang-ambing dalam kesesatan mereka. Mereka itulah orang yang membeli kesesatan dengan petunjuk, maka tidaklah beruntung perniagaan mereka dan tidaklah mereka mendapat petunjuk. Perumpamaan mereka adalah seperti orang yang menyalakan api, maka setelah api itu menerangi sekelilingnya Allaah hilangkan cahaya (yang menyinari) mereka, dan membiarkan mereka dalam kegelapan, tidak dapat melihat. Mereka tuli, bisu dan buta, maka tidaklah mereka akan kembali (ke jalan yang benar), atau seperti (orang-orang yang ditimpa) hujan lebat dari langit disertai gelap gulita, guruh dan kilat; mereka menyumbat telinganya dengan anak jarinya, karena (mendengar suara) petir,sebab takut akan mati. Dan Allaah meliputi orang-orang yang kafir. Hampir-hampir kilat itu menyambar penglihatan mereka. Setiap kali kilat itu menyinari mereka, mereka berjalan di bawah sinar itu, dan bila gelap menimpa mereka, mereka berhenti. Jikalau Allaah menghendaki, niscaya Dia melenyapkan pendengaran dan penglihatan mereka. Sesungguhnya Allaah berkuasa atas segala sesuatu. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa, Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap, dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu mengadakan sekutu-sekutu bagi Allaah ,padahal kamu mengetahui. Dan jika kamu (tetap) dalam keraguan tentang Al-Qur'an yang Kami wahyukan kepada hamba Kami (Muhammad), buatlah satu surat (saja) yang semisal Al-Qur'an itu dan ajaklah penolong-penolongmu selain Allaah, jika kamu orang-orang yang benar. Maka jika kamu tidak dapat membuat(nya) dan pasti kamu tidak akan dapat membuat(nya), peliharalah dirimu dari neraka yang bahan bakarnya manusia dan batu, yang disediakan bagi orang-orang kafir. (Al-Baqarah ayat 8 sampai 24) ayat yang disebutkan merupakan ayat-ayat yang sering kita baca dalam keseharian, terlebih lagi bagi orang yang setiap tahun menghatamkan Al-Qur’an tapi belum bisa mengaplikasikan, renungkanlah begitu panjangnya ayat yang terus beruntun menjelaskan tentang orang munafik, coba renungkan dengan hati dan akal yang telah terkotori kecintaan terhadap duniawi dan melupakan bahwa kita akan mati supaya hati kita bersih kembali, karena jika dibiarkan maka akan menyebabkan hati menjadi buta dan hawa nafsu menjadi yang berkuasa, adakah kita ini termasuk ke dalam golongan munafik yang disebutkan ayat tadi?, jika merasa termasuk hendaklah cepat bertaubat sebelum ajal mendekat yang merupakan pintu penutup taubat, rahmat dan segala ni’mat. Dan jika pintu hati belum mau menyadari dan tetap menolak maka tiada kekuasaan bagiku untuk memaksakan, karena hidayah bukan hak ku tapi hak Allaah yang mengajarkan segalanya padaku. Semoga Allaah merahmati kalian semua dengan cahaya hidayahNYA supaya dapat menerima kebenaran dan berjuang bersama-sama menegakkan kalimat Tuhan dan menjalankan aturan sesuai syari’at yang telah ditetapkan, aamiin.
Atas nama cinta dan kasih sayang yang disalah artikan yang mengkibatkan keadaan seperti sekarang, para pemuda dan pemudi yang berani melakukan perbuatan terlarang karena tipisnya keimanan dan rasa malu mereka yang akhirnya membuat dosa yang begitu nista malah indah terlihat dipandang mata, justru jika tidak melakukan hal yang dilarang malah disebut ketinggalan zaman atau kampungan, padahal tanpa mereka sadari perbuatan yang mereka lakukan itu justru lebih memalukan, karena orang yang melakukan tak sedikit adalah orang-orang yang berpendidikan, tapi prilaku mereka tak jauh beda dengan sekelompok hewan yang melakukan hubungan tanpa ikatan pernikahan. Tak kenal maka tak sayang, pribahasa ini menjadi suatu boomerang buat masyarakat sekarang padahal seharusnya yang salah bukan pribahasa tersebut tapi pemahaman orang-orang yang sengaja salah mengartikan supaya manusia berbuat kerusakan dengan dalih kasih sayang tersebut. Harusnya sebelum sayang kepada orang lain, tentunya kita harus menyayangi diri kita sendiri, tak kenal maka tak sayang, kita sering bicarakan hal ini kepada orang lain tapi pernahkah kita membicarakan hal itu kepada diri kita sendiri?,, pernahkah kita mencoba bertanya kepada diri sendiri?, siapakah kita?,, darimanakah kita?,, mau apa kita?,, dan apa tujuan kita?,, dan kemana kita akan kembali?,, jika kita sayang sama diri kita, seharusnya kita tahu dan benar-benar tahu siapa kita, darimana kita, mau apa kita, apa tujuan kita, dan kemana kita akan kembali, coba renungkan pertanyaan tadi jika kita memang benar-benar kenal siapa diri kita, dan jika memang benar kita benar-benar sayang kepada diri kita. Jika sudah mengetahui siapa diri kita dan kemana kita akan pergi nanti, sudahkah kita mempersiapkan bekal untuk menghadapi kehidupan yang abadi?,, ataukah kita hanya tersibukkan oleh urusan duniawi yang membuat kita menjadi lalai untuk mengingat Ilahi dan mengabaikan perintahNYA yang merupakan bekal untuk diri kita sendiri di hari pembalasan nanti?,, segeralah kembali saudaraku seiman, masih banyak waktu dan kesempatan untuk melakukan perbaikan dan mempersiapkan bekal untuk hari kemudian. Disinilah banyak orang yang masih belum mengerti dan mengetahui bahwa sebenarnya sebelum kita menyayangi orang lain kita harus terlebih dahulu menyayangi diri kita sendiri, kaum hawa rela menyerahkan kehormatannya kepada pria yang belum halal baginya karena beralasan sayang kepadanya, dan itu pun terjadi karena si pria meminta bukti cinta dan kasih sayang dari pacarnya, padahal sungguh demi Dzat yang jiwaku ada di tanganNYA, perbuatan demikian adalah perbuatan yang sama sekali tidak mencerminkan rasa sayang kepada pasangan, jika memang sayang kepada pasangan harusnya si pria melindungi, menghormati dan menjaga kesucian wanita sebelum akad nikah tiba, dan si wanita juga jika memang benar sayang harusnya berani menegur si pria dikala pasangannya khilaf terkena bisikan dan godaan syetan, harusnya si wanita lebih menyayangi dirinya dengan tidak memberikan kehormatannya pada orang yang bukan haknya, bukan malah melayani perbuatan hanya karena merasa sudah nyaman, hanya karena si pria sudah memberikan banyak bantuan, hanya karena si pria sudah banyak melontarkan pujian, padahal itu semua hanya senjata untuk mendapatkan kehormatan kalian wahai para perempuan!, segera sadarlah kalian karena yang akan menanggung rugi akibat dari perbuatan yang demikian adalah kalian sendiri bukan para pria hidung belang, karena meskipun mereka kehilangan keperjakaan, mereka tak akan kelihatan, berbeda denganmu hai para calon ibu, sayangilah dirimu, sayangilah rahim mu, tentunya kau menginginkan keturunanmu adalah anak-anak yang sholeh dan sholehah, oleh karena sayangilah dirimu jangan termakan bujuk rayu para pria yang menggunakan segala cara bahkan dengan memakai topeng agama hanya untuk mendapatkan kehormatan kalian hai para wanita.
Allaah adalah Maha Penyayang kepada hamba-hambaNYA yang beriman sehingga menurunkan perintah dan larangan, perintah dan larangan Allaah adalah kasih sayangNYA untuk kita semua yang beriman, barangsiapa yang menjalankan perintahNYA, ia akan selamat sentosa dan diberikan pahala, dan barangsiapa yang melanggar laranganNYA, ia akan celaka dan mendapatkan siksa, tapi hanya sedikit orang yang mau menerima kasih sayangNYA, hanya sedikit orang yang mau bersyukur dan mendapat kasih sayangNYA, karena perintah yang dibebankan oleh Allaah kepada manusia terasa berat, padahal jika saja mau berpikir dan meneliti perintah yang dirasa berat itu ternyata memberikan manfaat seperti ibadah sholat yang banyak mengandung hikmah untuk menjadi orang sehat dan salah satunya adalah penghilang stress jika dilakukan dengan khusyu, karena ketika sujud elektron-elektron negatif yang ada pada kita itu dialirkan ke tempat sujud yang mengarah ke kiblat, sedangkan menurutu penelitian sendiri kiblat adalah pusat bumi yang menarik segala elektron-elektron, subhanAllaah, ini merupakan contoh kecil dari Maha Penyayang Allaah kepada hamba-hambaNYA. Dan sifat Maha Penyayang Allaah ini kelak akan disempurnakan di hari pembalasan, barangsiapa yang berbuat baik pasti akan mendapatkan balasan yang baik pula, dan barangsiapa yang berbuat jelek pasti akan mendapat balasan yang jelek pula, tidak ada yang dirugikan. Betapa sudah sering kita lihat akibat dari pelanggaran yang dilakukan manusia terhadap aturan Tuhan, kejahatan terjadi disana-sini, bencana dimana-mana, tapi manusia tak pernah sadar akan dirinya karena manusia yang lupa kepada Tuhannya maka ia akan lupa kepada dirinya, sehingga tak pernah menyadari kesalahan yang telah dilakukan, dan tak pernah terpikir untuk melakukan perbaikan, yang ada hanyalah saling menyalahkan antara yang satu dengan yang lain. Ini sudah menjadi suatu ketetapan juga bahwa Yang Maha Penyayang akan menyayangi orang yang penyayang baik itu kepada dirinya sendiri, keluarga ataupun masyarakat, ambil saja sebuah contoh jika kita menyayangi seseorang, tapi orang yang kita sayang ternyata tidak membalas rasa sayang kita, apakah yang akan kita lakukan?,, sudah tentu kita akan mengabaikan orang yang kita sayangi tersebut karena orang disayangi juga tak mau disayangi oleh kita bahkan tak membalas rasa sayang kita tersebut. Jika kita saja selaku manusia mampu berbuat demikian, apalagi Allaah yang merupakan pencipta seluruh alam, penguasa langit dan bumi dan segala isi, Yang Maha Mengetahui apa yang terjadi dahulu dan apa yang akan terjadi nanti, sudah tentu pengabaian dari Allaah itu adalah siksaan yang paling berat, dibiarkan dalam keadaan sesat dan akhirnya menemui mati ketika mengikuti perintah dan jejak si terlaknat. Di dunia ini tak ada seorangpun yang ingin diabaikan oleh orang yang menyayangi karena itu akan terasa sakit sekali, tapi kenapa kita tak pernah peduli jika Penguasa langit dan bumi mengabaikan diri kita ini yang membutuhkan segala macam yang ada di langit dan di bumi?, kenapa kita merasa tenang-tenang saja padahal mungkin saja Allaah sedang mengabaikan kita karena kita sudah tak peduli lagi dengan perintah-perintah dan larangan-laranganNYA. Mungkin karena manusia telah terlena oleh fantasi dunia, mungkin manusia lupa bahwa dunia ini hanya sementara, mungkin manusia lupa karena kesibukan mengurus dunia, mungkin karena merasa sehat sehingga tak pernah merasa kematian akan tiba, mungkin manusia lupa bahwa dunia adalah permainan belaka, tapi manusia lupa terhadap aturan permainan tersebut yang akhirnya membuat dirinya menjadi celaka. Jangan sampai pengabaian itu terjadi pada diri kita yang hina ini, karena jika itu terjadi, siapa orang yang akan peduli terhadap diri jika Allaah sudah tidak peduli lagi?,, siapa orang yang bisa menolong bila Allaah sudah tak mau lagi menolong?,, siapa yang akan memberi kita bila Allaah sudah tidak mau memberi?,, siapa yang akan menyayangi kita bila Allaah sudah tidak lagi menyayangi?,,
Penyayang yang sebenarnya adalah yang menunjukan dan menyuruh untuk melakukan kebaikan, dan melarang untuk berbuat kejelekan dan kejahatan, bukan penyayang namanya jika hanya memuji, berkorban tapi ada keinginan untuk mendapatkan apa yang diinginkan, dikatakan demikian karena Allaah yang mempunyai sifat Maha Penyayang kepada hamba-hambaNYA yang beriman, DIA adalah yang memberikan petunjuk kepada orang-orang beriman berkenaan dengan perintah dan larangan yang disana ada hikmah yang belum terpikirkan oleh akal manusia dengan segala keterbatasan. Kejadian diatas adalah merupakan gambaran kecil betapa Maha Penyayang Allaah kepada hamba-hambaNYA yang memerintahkan kepada manusia untuk tidak mendekati zina, betapa Maha Penyayang Allaah yang menghindarkan manusia dari berbagai macam keburukan dan bencana lewat laranganNYA, tapi karena kebodohan manusia yang hanya menuruti hawa nafsunya dan tidak memakai akalnya, sehingga tidak merasakan betapa Maha Penyayang Allaah kepada hamba-hambaNYA lewat hikmah dibalik segala perintah dan larangan yang tak pernah terpikirkan oleh akal manusia dengan segala keterbatasannya, Maha Penyayang ini merupakan contoh kecil dari luasnya sifat Maha Penyayang Allaah yang tak terkira seberapa luasnya yang akan disempurnakan di hari pembalasan, banyaknya air laut pun tak akan cukup untuk menuliskan tentang ilmuNYA. Semoga Allaah memberikan taufik dan hidayahnya supaya saya dapat lebih mengetahui lagi tentang luasnya sifat Allaah Yang Maha Penyayang ini…

BILLAAHI FI SABILIL HAQ

Leave a Reply