Rabu, 03 Oktober 2012

Al-Khaafidh

0 komentar
BISMILLAAHI ALHAMDULILLAAH AR-RAHMAAN AR-RAHIIM

Rendah hati memang dianjurkan bagi setiap orang, tapi rendah diri hendaknya dihindari oleh semua orang,, akan tetapi kenyataannya malah berbanding terbalik, rendah hati yang dianjurkan malah tidak dilakukan, sedangkan rendah diri malah dilakukan oleh kebanyakan,, merendahkan diri disini bukan berarti mengaku rendah di hadapan manusia lain, karena sudah tentu hanya 1:1000 yang melakukan hal itu, karena manusia sudah sifatnya tidak ingin dianggap rendah oleh manusia yang lain,, maksud merendahkan diri disini adalah melakukan perbuatan-perbuatan dosa yang akhirnya membuat manusia itu menjadi rendah kedudukannya di hadapan Tuhan,,

Bisa kita lihat dalam kehidupan sekarang, betapa banyak orang yang melakukan perbuatan dosa, tak hanya sembunyi-sembunyi bahkan ada juga yang terang-terangan, bahkan yang lebih menyedihkan lagi orang-orang malah saling membanggakan dan merasa malu tidak melakukan perbuatan dosa yang jelas-jelas dilarang,, ambil saja contoh mengenai kegiatan pacaran yang saat ini tidak bisa tidak generasi muda kita terjatuh kedalam kegiatan yang diharamkan ini, meskipun tidak semuanya tapi kebanyakan dari generasi muda tidak bisa lepas dari kegiatan yang bernama pacaran ini,, sebagaimana tadi dikatakan bahwa manusia sudah tidak lagi merasa malu melakukan perbuatan yang dilarang, dan hal ini bisa kita lihat dalam kegiatan pacaran ini, dimana laki-laki dan perempuan duduk berdua-duaan, saling berpegangan tangan, tapi mereka sama sekali tidak merasa malu melakukan perbuatan demikian, tak hanya malu justru kebanyakan dari mereka malah bangga melakukan perbuatan terlarang lain yang ada dalam kegiatan pacaran ini, justru orang-orang yang berpegang teguh kepada prinsip untuk tidak berpacaran malah dianggap kuno,, padahal begitu jelas dalam dalil disebutkan mengenai larangan pacaran yang merupakan kegiatan mendekati zina,, Artinya : "Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang jelek" (Al Isra 32 ayat 32),, dalam ayat ini saja sudah begitu jelas larangan untuk tidak mendekati, jika mendekati zina saja sudah dilarang apalagi jika melakukan perbuatan zina,, sedangkan dalam suatu hadits Dari Abu Hurairah rodhiyAllaahu ‘anhu. bahwa Rasulullah sholAllaahu ‘alaihi wasalam. telah bersabda yang artinya, “Kedua mata itu bisa melakukan zina, kedua tangan itu (bisa) melakukan zina, kedua kaki itu (bisa) melakukan zina. Dan kesemuanya itu akan dibenarkan atau diingkari oleh alat kelamin.” (Hadis sahih diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Ibn Abbas dan Abu Hurairah). dan “Tercatat atas anak Adam nasibnya dari perzinaan dan dia pasti mengalaminya. Kedua mata zinanya melihat, kedua teling zinanya mendengar, lidah zinanya bicara, tangan zinanya memaksa (memegang dengan keras), kaki zinanya melangkah (berjalan) dan hati yang berhazrat dan berharap. Semua itu dibenarkan (direalisasi) oleh kelamin atau digagalkannya.” (Riwayat Bukhari),, jika hanya melihat, mendengar, berjalan bisa saja dikatakan zina,, bagaimana dengan bersentuhan, berciuman dan kegiatan dalam pacaran lainnya yang biasa dilakukan, sudah tentu itu zina juga,, betapa durhakanya kita semua yang mengaku Islam dan dilahirkan dalam Islam, tapi ternyata malah melanggar aturan Islam,,

Sekarang dampak dari perbuatan generasi muda kita semua bisa kita lihat keadaan negara kita sekarang, yang katanya negara yang besar, negara yang memiliki kekayaan sumber daya alam, seharusnya negara kita adalah negara super, negara yang mulia karena kebesaran dan kekayaan sumber daya alam yang melimpah ruah, tapi kenyataannya negara kita adalah negara tertinggal dibanding dengan negara yang lain, coba bandingkan saja dengan negara tetangga yang kecil tapi sejahtera, tapi negara kita yang besar malah kebanyakan dari rakyat menderita,, ini adalah merupakan suatu bukti bahwa perbuatan dosa bisa menjadikan suatu bangsa menjadi rendah padahal kekayaan alam melimpah ruah,, ini terjadi karena generasi muda yang merupakan penerus bangsa malah tersibukkan oleh kehidupan dunia,, baik itu para pria ataupun para wanitanya,,

Jika generasi muda disibukkan dengan cinta pacaran, maka lain cerita dengan orangtua yang disibukkan untuk mencari harta kekayaan, pangkat dan jabatan, padahal seharusnya orangtua memberikan pelajaran tentang keyakinan, pelajaran tentang agama Tuhan, dan memberikan teladan yang baik dalam keseharian,, alhasil dampak dari kesibukkan mencari kesenangan dunia yang berupa harta dan tahta akhirnya melupakan tugas manusia yang sebenarnya adalah seorang hamba yang harus beribadah dan mengabdi kepada Tuhannya,, padahal dalam kitab suci Al-Qur’an yang merupakan petunjuk dan pedoman bagi semua insan telah tertulis mengenai larangan jangan melupakan Allaah,, akan tetapi karena manusia lebih menyakui membaca koran di pagi hari daripada membaca Qur’an yang akan menerangi hati sehingga pantas saja Al-Qur’an hanya menjadi sekedar pajangan atau hiasan ataupun juga perlindungan dari gangguan syaithon,, padahal bagaimana mungkin sebuah pedoman akan memberikan petunjuk dan sebuah perlindungan akan memberikan keamanan bila tidak digunakan?,, Allaah berfirman: "Dan janganlah kamu seperti orang-orang yang lupa kepada Allah, lalu Allah menjadikan mereka lupa kepada diri mereka sendiri. Mereka itulah orang-orang yang fasik" (Al Hasyr ayat 19) dalam ayat lain disebutkan sebab manusia menjadi lupa kepada Allaah karena syaithon telah menguasai manusia, Allaah berfirman: "Syaithon telah menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah; mereka itulah golongan syaitan. Ketahuilah, bahwa sesungguhnya golongan syaitan itulah golongan yang merugi" (Al Mujadilah ayat 19),, dalam ayat pertama yang tadi disebutkan bahwa jika kita lupa kepada Allaah maka kita akan lupa kepada diri kita sendiri,, sekarang coba kita tanyakan kepada diri masing-masing apakah kita ingat siapa kita, darimana kita, mau apa kita dan mau kemana kita, bila kita lupa berarti kita termasuk orang-orang yang lupa kepada Allaah, karena orang yang ingat kepada Allaah pasti akan kenal siapa dirinya, darimana asalnya, mau apa hidupnya, dan kemana kembalinya, manusia seperti ini pasti akan mengingatnya selalu karena itu adalah hasil dari mengingat Allaah dalam setiap kegiatannya,,,

Marilah kita renungkan pertanyaan-pertanyaan tadi sambil bermuhasabah diri sejauh mana kita mengetahui siapa diri ini,, mengenai darimana kita berasal Allaah memberitahukan dalam Qur’an mengenai asal manusia, “Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan dari sulbi (tulang belakang) anak cucu Adam keturunan mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap roh mereka (seraya berfirman), bukankah AKU ini Tuhanmu? “mereka menjawab, “betul (Engkau Tuhan kami), kami bersaksi.” ( kami lakukan yang demikian itu) agar di hari kiamat kamu tidak mengatakan, “ sesungguhnya ketika itu kami lengah terhadap ini.” (Al-A’raaf ayat 172),, dalam ayat ini dijelaskan bahwa asal muasal kita semua yang merupakan anak cucu Nabi Adam adalah diciptakan Allaah dari tulang sulbi Nabi Adam, dalam ayat ini jjuga disebutkan bahwa Allaah mengambil persaksian kita untuk mengakui bahwa Allaah adalah Tuhan kita semua selaku anak cucu Adam,, itu dilakukan agar ketika hari pertanggung jawaban yakni hari kiamat tiba, manusia tidak mengatakan kami lengah terhadap ini,, mungkin ada yang bertanya kapan kita ditanya oleh Allaah mengenai persaksian ini,, dan ulama mengatakan persaksian itu diambil ketika kita masih ada di alam ruh, alam dimana kita hidup sebelum dipindahkan ke alam rahim, saat itu kita mengakui bahwa Allaah itu Tuhan karena tidak ada yang lain selain Allaah dan kita,, lalu ketika kita dipindahkan ke alam rahim kemudian dilahirkan ke alam dunia, maka disinilah cobaan bagi kita semua dimulai, jika di alam ruh tadi yang ada hanya kita dan Allaah, maka di dunia ini kita mengetahui bermacam-macam benda dan berbagai warna, jika kita lengah kemudian terpedaya oleh keindahan dunia, maka ruh yang tadinya bersih akan terkotori akibat cinta dunia dan jika ruh sudah terkotori maka kita akan melupakan Sang Pencipta,, namun bila kita semua tetap menjaga kebersihan ruh, kita akan tetap yakin bahwa akan ada pertanggung jawaban dari apa yang kita lakukan, sehingga kita akan senantiasa menjaga segala ucapan dan perbuatan agar tidak ada orang yang merasa tidak nyaman dengan keberadaan kita,, sekarang coba tanyakan pada diri kita masing-masing, lebih sering manakah kita membersihkan diri atau lebih sering mengotori diri?,,

Bagian terakhir surat Al-Hasyr tadi menyebutkan bahwa orang yang melupakan Allaah adalah orang-orang yang fasiq, di dalam Al-Qur’an disebutkan ciri-ciri orang yang fasiq adalah: (yaitu) orang-orang yang melanggar perjanjian Allah sesudah perjanjian itu teguh, dan memutuskan apa yang diperintahkan Allah (kepada mereka) untuk menghubungkannya dan membuat kerusakan di muka bumi. Mereka itulah orang-orang yang rugi. (Al-Baqoroh ayat 27),, disini disebutkan ciri orang fasiq yang pertama adalah orang yang melanggar perjanjian Allaah sesudah perjanjian itu teguh, perjanjian antara Allaah dengan manusia adalah syahadat, ciri yang pertama ini saja begitu banyak kita temukan pada kehidupan sekarang ini, orang-orang Islam hanya mengucapkan saja dalam lisan kalimat syahadat yang merupakan perjanjian itu, karena kebanyakan manusia hanya mengucapkan dalam lisan saja, tidak disertai dengan hati dan perilaku yang merupakan bukti dari bersaksi kita,, maka pantaslah begitu banyak orang yang melanggar perjanjian dengan Allaah, salah satunya adalah masih banyaknya orang yang tenang-tenang saja ketika panggilan cinta dari Yang Maha Kuasa tiba,, ciri orang fasiq yang kedua sesuai ayat tadi adalah memutuskan apa yang diperintahkan Allaah kepada manusia untuk menghubungkannya, maksud dari ayat ini wAllaahu a’lam adalah manusia diperintahkan untuk menyambung tali silaturahmi, menyambung ukhuwah Islamiyah, menyambung persaudaraan dalam keyakinan agama Tuhan Yang Maha Rahmaan,, tapi kenyataannya bisa kita lihat sendiri, umat Islam saat ini yang ada hanya saling merasa benar sendiri, saling menuduh itu dan ini, hal ini tentunya malah ditertawakan oleh musuh-musuh Islam yang dengki yang tidak mau melihat Islam bersatu, karena jika Islam bersatu, maka akan jaya kembali,, dan ciri orang fasiq ketiga sesuai dengan ayat ini adalah membuat kerusakan di bumi, coba hitung oleh kita semua berapa banyak orang yang berdalih sedang melakukan perbaikan ekonomi, tapi alam yang tadinya tenang malah dirusak yang akhirnya menyebabkan bencana disana-sini,, coba hitung dan renungkan, apakah kita termasuk ke dalam tiga ciri orang fasiq tadi?

Dalam surat Al-Mujadilah tadi disebutkan bahwa penyebab manusia melupakan Allaah karena manusia sudah dikuasai oleh syaithon, dan cara syaithon menguasai manusia adalah dengan memasang perangkap agar bisa menghancurkannya,,, ALLAH berfirman, bermaksud: "Syaitan memberikan janji dan membangkitkan angan-angan kosong kepada mereka, walhal syaitan itu tidak menjanjikan kepada mereka selain daripada tipu daya belaka. Tempat mereka itu di neraka Jahanam dan mereka tidak memperoleh tempat untuk lari daripadanya." - (An-Nisa: 120-121).

Suatu organ istimewa karunia Allah kepada setiap manusia ialah hati yang fitrah yang memliki tujuan untuk menerima petunjuk serta hidayah Allah. Hati juga sebenarnya mudah menerima nafsu yang datangnya dari syaitan.
Berlomba-lombalah malaikat dan syaitan untuk menguasai hati manusia. Syaitan akan bekerja keras siang dan malam semata-mata untuk menawan pemilik hati itu agar mereka melanggar perintah Allah.

Beruntung golongan manusia yang berhasil menangkis godaan syaitan dan mengelakkan hati daripada dihuni syaitan. Seorang ulama pernah berkata: "Saya senantiasa berfikir dan memerhatikan, dari pintu mana syaitan menghasut dan menyesatkan manusia. Tiba-tiba saya dapati syaitan datang dari 10 pintu:

• Pertama ialah pintu kesombongan dan keangkuhan. Kedua sifat ini tidak disukai Allah dan Rasul-Nya. Sudah merasakan dirinya cukup segalanya - dari status hidup hingga pada uang dan harta benda yang dimiliki hingga mendongakkan kepala ke langit tanpa mempedulikan orang di sekitarnya.

• Pintu kedua ialah melalui sifat bakhil dan pelit. Harta benda atau uang adalah kurniaan Allah kepada hamba-Nya. Harta benda yang dimiliki adalah suatu amanah dan tanggungjawab yang perlu diurus dan dibelanjakan sewajarnya, manusia yang suka menyimpan harta kerana takut akan kehabisan dan tidak sanggup mengeluarkan sebahagiannya ke jalan yang hak seperti berzakat dan membelanjakan ke jalan yang bermanfaat yang lainnya pasti tidak akan mendapat keberkatan dan rahmat Allah walaupun dianugerahi nikmat melimpah ruah oleh Allah.

• Ketiga ialah melalui sifat takabur yang akan hadir dalam diri seseorang apabila dia merasakan dirinya sudah lengkap memiliki segalanya lalu dia mulai merasa tinggi diri terhadap orang di sekelilingnya

• Pintu keempat melalui sifat ria dan suka dipuji. Dengan derajat dan ilmu yang dimiliki itu, manusia lupa diri akan asal usulnya. Mereka mula memandang kecil dan remeh kepada orang lain karena menganggap mereka semuanya lemah dan tidak akan mampu.

• Sifat kelima sifat hasut dan dengki. Islam amat membenci umatnya yang mempunyai perasaan dengki kepada orang lain karena iri kepada kelebihan dan kepandaian yang diberikan Allah kepada seseorang yang lain.

• Pintu keenam ialah melalui sifat suka memandang remeh kepada orang lain.

• Pintu ketujuh ialah menerusi sifat ujub atau bangga diri. Orang yang mudah membangga diri sendiri sebenarnya dialah orang yang tidak mempunyai apa-apa.

• Pintu kedelapan ialah melalui sifat suka bersenang senang. Manusia yang lebih gemar bersenang senang biasanya mudah alpa dengan kesenangan dan kemewahan yang dikurniakan,

• Sifat kesembilan yang menjadi pintu bagi laluan syaitan ialah sifat suka berangan-angan. Islam amat anti sifat malas.

• Pintu terakhir yang menjadi laluan syaitan ialah melalui sifat suka berburuk sangka. Meletakkan anggapan buruk terhadap seseorang amat dibenci agama. Seseorang yang sengaja berprsangka dan atau menuduh orang lain melakukan perbuatan tidak baik tanpa bukti dan kebenaran akan dilaknati Allaah.


Sesungguhnya kecintaan manusia terhadap 10 sifat yang dinyatakan itulah sebenarnya yang membawa kesesatan kepada manusia di dunia ini. Apabila hati sudah bertaut dengan 10 sifat diatas akan mudahlah syaitan menyesatkan manusia daripada jalan yang lurus.

Berlindunglah selalu daripada bisikan syaitan dengan sentiasa menyebut: "Aku berlindung dari syaitan yang terkutuk." Kita juga dianjurkan selalu berdoa dengan menyebut: "Ya Tuhan kami, jangan Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan selepas Engkau memberi petunjuk kepada kami dan kurniakanlah kepada kami rahmat di sisi Engkau kerana sesungguhnya Engkaulah Maha Memberi (kurnia).

Dari uraian tadi bisa kita simpulkan bahwa hati sangat erat sekali dengan yang namanya pahala dan dosa, dan dari pahala itu manusia bisa menjadi bertaqwa dan mulia dihadapan Allaah tapi ia tetap memiliki sifat rendah hati karena tidak lupa diri, sedangkan dosa bisa membuat manusia jauh dari cahaya hidayahNYA sehingga hatinya menjadi gelap, akhirnya membuat celaka dan hina dihadapan Tuhannya,, begitu hebatnya Allaah yang menciptakan hati yang dapat memuliakan dan menghinakan manusia, sehingga pantaslah DIA memiliki asmaul husna Al-Khaafidh yang artinya Yang Maha Merendahkan

BILLAAHI FI SABILIL HAQ

Leave a Reply